Sandiaga Tahap Penjajakan Bergabung ke PPP
Sandiaga Tahap Penjajakan Bergabung ke PPP

Sandiaga Uno Luncurkan Budidaya Lele di Rusun Tanah Tinggi. ©2022 Merdeka.com
Merdeka.com – Hubungan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno dengan partai pimpinan Prabowo Subianto memanas. Sandiaga dikabarkan segera hengkang dari Gerindra untuk berlabuh di PPP.
Wakil Sekjen DPP PPP Idy Muzayyad mengatakan, wacana Sandiaga gabung ke partainya masih tahap penjajakan. Partai ka’bah menyambut baik bila Sandiaga bergabung. Terlebih, Menparekfraf itu kerap diundang ke acara PPP.
“Secara komunikasi kita undang acara beliau hadir, kalau kemudian ada wacana untuk gabung, ya sejauh ini sih memang mungkin dalam tahap penjajakan lah termasuk Pak sandi nya sendiri. Tapi kalau itu dilakukan ya kami termasuk welcome gitu,” katanya di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1).
PPP menyadari Sandiaga masih berada di struktur Gerindra. Soal mau bergabung atau tidak, PPP menyerahkan kepada Sandi.
“Artinya kita kembali ke beliau. Bila beliau bergabung ke PPP itu ada pertimbangannya sendiri yang mutuskan itu. Tapi di PPP ada suatu mekanisme dan sebagainya,” terangnya.
Jelang pemilu 2024, Idy menambahkan, PPP memang melakukan rekrutmen untuk orang-orang baru. PPP akan memperbanyak tokoh, pasukan, atau figur yang ingin bergabung.
Dia mengungkapkan, animo kader PPP di bawah kepada Sandiaga cukup intensif. Mereka meminta Sandi kerap dihadirkan di acara partai ka’bah.
“Di beberapa daerah kami dapati ada permintaan, struktur PPP di bawah ada keinginan menghadirkan dan mengundang Pak sandi. Contoh di Yogya, apakah itu animo komunikasi yang intensif, di beberapa daerah juga ingin hadirkan Sandi,” pungkasnya.
Kabar awal kepindahan Sandiaga ke PPP didengar Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco mendapatkan informasi dari internal Fraksi PPP DPR RI.
“Saya sudah mendengar kabar dari teman-teman Fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP,” ujar Dasco di DPR RI, Rabu 28 Desember 2022.
Penyebab kepindahan Sandiaga dikabarkan karena keinginan Menparekraf itu menjadi calon presiden. Tiket calon presiden Gerindra hanya untuk Prabowo semata.
Advertisement
Di sisi lain, Sandiaga beberapa kali menyatakan siap menjadi calon presiden. Pesan itu sering disampaikan bekas calon wakil presiden 2019 ini di hadapan kader PPP.
“Saya pikir begini bahwa hak seseorang itu kemudian untuk mencalonkan dan dicalonkan bahwa kemudian yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres itu silakan saja. Namanya juga ada keinginan bahwa kemudian di Gerindra tentunya sudah pasti slotnya cuma satu, Pak Prabowo,” ujar Dasco.
Sandiaga masih mengaku sebagai kader Gerindra. Ia membantah ada rencana untuk pindah ke PPP. Dia menyatakan akan patuh kepada Gerindra dan Prabowo dalam keputusan soal calon presiden.
Sebagai kader yang patuh, Sandiaga mengikuti arahan Prabowo dengan turun ke bawah bertemu masyarakat. “Saya patuh tegak lurus dengan keputusan partai dan Ketua Umum Bapak Prabowo Subianto,” tegas Sandiaga.
Loyalitas Sandiaga itu kembali dipertanyakan Dasco. Menurut wakil ketua DPR RI ini, kalau Sandiaga masih patuh menjadi anggota partai, seharusnya mengikuti arahan Gerindra, yaitu tegak lurus pada keputusan politik untuk mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024.
Malah, sindir Dasco, Sandiaga hobi mengikuti acara partai politik di luar Gerindra, khususnya PPP, dan memanfaatkan acara tersebut untuk sosialisasi sebagai calon presiden.
“Kita lihat bahwa belakangan memang yang bersangkutan lebih banyak hadir di acara-acara partai lain dan untuk melakukan sosialisasi capres,” ucap Dasco.
Di tengah konflik dengan Sandiaga, Dasco sampai mengeluarkan instruksi harian berjudul ‘Perkalian Nol’. Dasco bicara soal kesetiaan dan loyalitas kader kepada Gerindra.
Dalam instruksi itu, Dasco menjelaskan ada doktrin di Gerindra yang dikenal dengan istilah perkalian nol. Artinya, kualitas kader Gerindra dinilai dari loyalitasnya menomorsatukan partai atau setia pada perjuangan partai.
Kader yang mempunyai kecerdasan, keberanian, ketangkasan, kepopuleran dan militansi memiliki nilai 20. Jika dijumlahkan secara keseluruhan kader tersebut akan mendapatkan nilai seratus.
Tetapi, bila kader Gerindra itu tidak punya kesetiaan kepada partai maka semua kelebihan tersebut dikalikan nol atau tidak memiliki nilai apa pun.
“Tetapi ada satu hal yang akan menjadi penilaian kunci yakni loyalitas. Tanpa adanya loyalitas maka nilai sempurna tersebut akan dikalikan dengan 0 (nol) alias menjadi hilang sama sekali,” tegasnya.
“Loyalitas tidak bisa dibandingkan satu demi satu dengan variabel-variabel penilaian tadi. Sebaliknya loyalitas adalah menjadi variabel penentu bernilai atau tidaknya variabel-variabel yang lain,” sambung Dasco.
[fik]
Baca juga:
NasDem: Harusnya Prabowo Memberi Kesempatan Sandiaga Uno Jadi Capres
Sandiaga Uno Absen di Acara Gerindra, Muzani: Mungkin Ada Undangan Partai Lain
Tensi Meninggi Sandiaga Uno vs Gerindra
PPP Akui Sandiaga Dipertimbangkan Sebagai Calon Presiden
CEK FAKTA: Hoaks Sandiaga Keluar dari Kabinet Jokowi & Gerindra Demi Dukung Anies
Sandiaga Uno akan Hadir di Hari Lahir ke-50 PPP di Yogyakarta
Survei Indikator: AHY Cawapres Paling Pantas, Puan Nomor Lima dalam Simulasi 7 Nama