Perjuangan Bocah Anet yang Luar Biasa di Balik Penyekapan Sadis di Pulomas
Jakarta – Komisioner KPAI Erlinda mengunjungi Zanete, bocah yang menjadi korban luka dalam penyekapan maut di Pulomas, Jaktim. Erlinda mengungkap bagaimana perjuangan bocah yang akrab disapa Anet itu.
“Ananda Anet yang disabilitas, dia harus dikuatkan kakanya untuk lebih survive karena ditempatkan berjam-jam di tempat yang tidak layak,” ujar Erlinda.
Hal itu disampaikan Erlinda usai membesuk Anet di RS Kartika, Pulomas, Jaktim, Selasa (27/12/2016). Menurut Erlinda, perjuangan Anet sangat luar biasa.
“Kami dari KPAI sangat prihatin dengan kejadian ini karena di balik kejadian ini tersimpan, satu cerita yang luar biasa,” ujar Erlinda.
Erlinda mengatakan, dari keterangan Anet, sebelum akhirnya dia disekap di dalam kamar mandi bersama 10 korban lainnya, dia dibenamkan di dalam bathtub oleh pelaku.
Setelah direndam di bathtub, Anet kemudian dimasukkan ke dalam kamar mandi ukuran sekitar 1,5 meter persegi. Pelaku meninggalkan para korban di dalam kamar mandi dalam keadaan lampu dimatikan, sehingga exhaust tidak bisa menyala.
“Lampunya dimatikan, exhaustnya tidak menyala. Bayangkan sebelas orang ditumpuk seperti di kaleng sarden,” imbuhnya.
Anet berhasil selamat. Dia disekap di dalam ruang sempit dari sore hingga pagi hari berikutnya.