 |
| Massa Demo Buruh Hari ini |
Jakarta,liberalnews – Demonstrasi kenaikan bahan bakar yang ditolak yang dimasukkan dalam beberapa kelompok buruh terlihat telah memenuhi gerbang utama gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Tengah, Selasa.
Pada pukul 10:40 WIB, ratusan pekerja yang mengenakan seragam hitam berjalan dari arah jalan Senayan Senayan di Jakarta tengah menuju pintu utama gedung Parlemen Indonesia.
Kerumunan pekerja yang mengadakan demonstrasi hampir memenuhi sisi Jalan Gatot Subroto (Gatsu) yang menyebabkan Slipi. Akibatnya, beberapa kendaraan yang melintasi dialihkan ke jalur bus Transjakarta.
Pada saat yang sama, petugas lalu lintas juga siaga menyaksikan ratusan pekerja yang sedang berlangsung. Sampai berita ini ditulis, kondisi di lokasi berjalan secara tertib dan kondusif.
Pada saat yang sama, presiden Partai Buruh, mengatakan Iqbal mengatakan Gedung Parlemen akan menjadi pusat demonstrasi pekerja di Jabodetabek.
“Diperkirakan ada 2.000 pekerja yang akan hadir,” kata Iqbal ketika bertemu di depan Gedung Parlemen Indonesia, dikutip dari Antara, Selasa, 9 September 2022.
Tindakan yang sama juga dipegang oleh pekerja yang tinggal di 20 provinsi. Mereka mengadakan tindakan di setiap gedung pemerintah provinsi Selasa ini.
Untuk dicatat, beberapa elemen pekerja dan siswa membawa beberapa tuntutan dalam demonstrasi hari ini. Tuntutan yang mereka bawa menolak kenaikan harga bahan bakar yang baru saja diumumkan oleh pemerintah pada 3 September.
Sebelumnya, untuk mengawasi jalannya demonstrasi atau demonstrasi elemen tenaga kerja dan mahasiswa di depan Parlemen Building/MPR yang menolak untuk meningkatkan harga minyak bahan bakar (BBM), pasukan keamanan mengerahkan 3000 personel.
“Bagi mereka yang berada di DPR sekitar 3000 personel,” kata Kepala Polisi Metro Tengah Jakarta, Komisaris Polisi Komarudin kepada wartawan pada Selasa 6 September 2022.
Personel bersama terdiri dari unsur -unsur TNI, Polri, dan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Komarudin mengimbau para peserta tindakan, untuk dapat mengekspresikan pendapat mereka secara tertib.
Dia mengingatkan para demonstran, untuk menghormati komunitas lain yang tidak mengambil bagian dalam tindakan tersebut. Yaitu dengan tidak mengganggu aktivitas mereka. Komarudin menekankan bahwa ia akan mengawasi tindakan yang harus diselesaikan, sehingga orang lain dapat bergerak dengan lancar.
