Kasus DBD di Tangsel Meningkat 751 Sepanjang 2022

0 0

Kasus DBD di Tangsel Meningkat 751 Sepanjang 2022

Jumat, 6 Januari 2023 00:30
Reporter : Kirom

  • 8
    SHARES



Kasus DBD di Tangsel Meningkat 751 Sepanjang 2022
Foging untuk pencegahan Demam Berdarah. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tangerang Selatan, di sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan tajam. Bahkan, tingkat kematian akibat virus tersebut, naik 100 persen dibanding tahun 2021 lalu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Ady Purnawan, mengungkap ada 751 kasus DBD di tahun 2022 lalu. Jumlah itu lebih tinggi dibanding kasus di sepanjang tahun 2021 sebanyak 437 kasus.

“Tahun 2022 kemarin, alami kenaikan jumlah kasus DBD sebanyak 751 kasus dibanding tahun 2021 sebanyak 437 kasus,” terang dia dikonfirmasi, Kamis (5/1).

Kenaikan angka kasus DBD di tahun 2022 kemarin itu, ikut meningkatkan angka kematian sebanyak dua kasus. Atau lebih tinggi 100 persen dibanding tahun 2021 yang hanya satu kasus kematian.

Ady juga menyebutkan wilayah Kecamatan Pamulang, adalah wilayah paling tinggi penyebaran kasus DBD di tahun kemarin.

“Kecamatan Pamulang, sebanyak 155 kasus,” terang dia.


2 dari 2 halaman

Pemkab Tangerang kembali mewaspadai berjangkitnya demam berdarah dengue (DBD) di saat musim hujan yang tengah melanda. Tahun lalu, terdapat 1.322 kasus DBD yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia di daerah itu.

“Jumlah kasus DBD Januari sampai dengan Desember 2022 sebanyak 1.322 kasus dan jumlah kematian dari Januari- Desember 2022 adalah 7 orang,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Tangerang Sumihar Sihaloho, Rabu (4/1).

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Sumihar mengimbau warga untuk aktif memberantas sarang nyamuk, terlebih di saat musim hujan.

“Di musim penghujan kali ini, kami mengimbau ke masyarakat untuk rutin melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus,” imbau Sumihar.

Selain menggiatkan PSN dengan 3M plus, kata Sumihar, pihaknya juga menguatkan program satu rumah satu jumantik. Agar penyebaran nyamuk pembawa virus DBD tidak terus-terusan berkembang biak.

“Kami juga rutin menyosialisasikan ke masyarakat untuk melaksanakan kegiatan gerakan satu rumah satu jumatik dan pemantauan berkala hasil kegiatan oleh puskesmas terdekat,” ungkap dia.

Di tengah kondisi cuaca hujan tinggi, kata Sumihar, pihaknya akan kembali meningkatkan pemantauan rutin ke fasilitas layanan kesehatan agar pasien DBD bisa cepat tertangani dan virusnya tidak menyebar ke banyak orang di lingkungan.

“Pemantauan rutin peningkatan jumlah kasus DBD yang rutin dilaporkan dari RS melalui laporan kewaspadaan dini dan respons rumah sakit untuk selanjutnya segera ditindaklanjuti berkoordinasi dengan puskesmas dan perangkat daerah dalam tata laksana kasus positif DBD yang terlaporkan,” pungkasnya. [tin]

Baca juga:
Dua Warga Pekanbaru Meninggal Karena Serangan DBD
Waspada Penyakit Demam Berdarah di Musim Penghujan
Kasus DBD di Tangerang Meningkat, Tangsel Disebut Daerah Endemi
Gratis, Pemkot Tasikmalaya Sediakan Layanan Tes Deteksi Dini DBD untuk Masyarakat
Kasus DBD di Jateng Dinilai Luar Biasa, 28 Orang Meninggal

Tinggalkan Pesan

Your email address will not be published.