Harga Komoditi Pasar Ikut Berdampak Akibat Kenaikan BBM, Pedagang Minta Pemerintah Ikut Tanggung Juga

0 0
Ilustrasi Penjual Cabai di Pasar

Jakarta, Liberalnews – Harga sejumlah kebutuhan utama mulai terdampak kenaikan harga bbm. Sekretaris dewan pimpinan sentra ikatan pedagang pasar indonesia (dpp ikappi) reynaldi sarijowan meminta pemerintah turut menanggung beban ongkos distribusi yang bertambah. 

“pemerintah wajib  ikut mengintervensi subsidi distribusi ini,” ungkapnya waktu dihubungi tempo, senin, lima september 2022. 

Meski distribusi bahan pokok pada hari ketiga pasca-pengumuman kenaikan harga bbm masih lancar, kondisi ke depan diklaim perlu diwaspadai. Karena itu, reynaldi menyatakan wajib  ada subsidi distribusi harga agar beban distribusi tak hanya ditanggung Produsen atau pedagang.

Selain itu, ia mendorong agar pemerintah mempunyai upaya lanjutan buat menangani kondisi mendatang. Kendati-pun harga komoditi  mulai terkerek di tingkat pasar. Dalam catatan Reynaldi, harga cabe rawit merah sudah menyentuh rp 63.500 per kilo. Lalu, harga cabe keriting rp 79 ribu per kilogram serta cabe rawit hijau rp 54 ribu per kilogram.

Harga daging ayam boiler juga naik menjadi rp 39.500 per kilogram, bawang merah rp 40 ribu per kilogram, dan  bawang putih rp 33 ribu per kilogram. Sedangkan harga telur terjadi tren penurunan walau masih cukup tinggi, yakni rp 29 ribu pada taraf konsumen.

“misal daging sapi juga masih tetap di kisaran harga rp 148 ribu sampai rp 149 ribu per-kilo,” kata reynaldi.

Sebelum kenaikan harga bbm, reynaldi menyebut harga-harga sejumlah kebutuhan pun telah pada atas harga normal. Misalnya, harga telur yg sempat mencapai rp 32 ribu per kilogram. 

Tinggalkan Pesan

Your email address will not be published.