Fakta Baru Muncul Bripka RR Tolak Tembak Brigadir J, Bagaimana dengan Bharada E ?!
![]() |
Bripka RR yang berada saat kejadian rekontruksi di Duren Tiga |
Jakarta, Liberalnews – Ronny Talapessy kuasa hukum Bhayangkara 2 Richard Eliezer ataupun Bharada E menguak kenyataan kalau kliennya ialah ajudan terakhir yang dipalinggil Ferdy Sambo dalam permasalahan penembakan pada Brigadir J.
Bharada E dikenal jadi satu dari 5 terdakwa permasalahan dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J.
Ronny Talapessy pula menyebut jika Bripka RR menolak menembak Brigadir J semacam pengakuan Bharada E kepadanya.
Ia setelah itu menarangkan alibi kenapa Bharada E tidak dapat menolak perintah Ferdy Sambo buat menembak Brigadir J.
Saat sebelum menembak, Bharada E pula pernah dibisiki oleh Ferdy Sambo.
Data ini di informasikan oleh Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy dikala jadi narasumber di kegiatan 2 Sisi Televisi One, pada Sabtu( 3/ 9/ 2022).
Dalam kegiatan tersebut, Ronny Talapessy awal mulanya menarangkan kalau kliennya diperintah Ferdy Sambo buat mengisi peluru pistol yang bakal digunakan menembak Brigadir J.
Ronny Talapessy pula menarangkan kalau kliennya, Bharada E, merupakan ajudan yang dipanggil terakhir kali oleh Ferdy Sambo.
�Klien aku itu dipanggil terakhir. Setelah itu diserahkan kotak magasin buat diisi. Dalam posisi itu kan terdapat perintah,� katanya dilansir dari 2 Sisi di YouTube tvOne, Pekan( 4/ 8/ 2022).
Lebih lanjut Ronny Talapessy kemudian mengatakan Ferdy Sambo pernah membisikan suatu kepada Bharada E kala itu.
Ferdy Sambo berkata kepada Bharada E kalau istrinya, Gadis Candrawathi dilecehkan Brigadir J di Magelang.
Perihal itu, katanya, di informasikan kepada Bharada E dikala membagikan peluru buat diisi dalam pistol yang digunakan menembak Brigadir J.
” Perintahnya�Ibu( Gadis Candrawathi) dilecehkan, kalian yang dapat menembak( Brigadir J)�, ucap Ronny.
Lebih lanjut, ia pula berkata alibi Bharada E tidak dapat menolak perintah Ferdy Sambo kala terdakwa lain ialah Bripka RR bisa menolaknya.
Ronny menyebut aspek psikologis serta status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo jadi penyebabnya.
�Jadi kala ia menerima perintah itu, ia tidak dapat menolak sebab terdapat latar belakang psikologis. Kedua, Bharada E ini kerjanya baru 6 bulan jalur. Jadi sangat baru serta pangkat sangat rendah,� jelasnya.
Lebih dahulu, rekonstruksi pembunuhan Brigadir J diselenggarakan pada Selasa( 30/ 8/ 2022) di rumah dinas serta rumah individu Ferdy Sambo.
Pada rekonstruksi tersebut, Ferdy Sambo mengaku cuma memerintahkan Bharada E buat menembak Brigadir J serta menyangkal sudah turut menembak.
Perihal ini diungkapkan oleh Pimpinan Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
�Misalnya Richard berkata bukan cuma ia yang menembak, tetapi pula FS( Ferdy Sambo) kan gitu.�
�Sementara yang satu lagi( Ferdy Sambo,�nggak aku hanya menyuruh ia,� itu kan perbandingan yang substantif,� katanya dilansir dari YouTube Kompas Televisi.
Damanik juga berkata apabila sangkalan Ferdy Sambo itu tidak teruji kala persidangan di majelis hukum hingga hendak terus menjadi memperberat hukuman untuk mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
�Paling signifikan pada hari peristiwa siapa yang merancang jika memanglah 340 pasal yang digunakan, siapa yang mengeksekusi.�
�Sekarang selisihnya kan permasalahan hanya yang satu mengakui 2 orang( menewaskan Brigadir J- red), satu lagi mengakui satu orang,� tuturnya.(*)