Demo Kenaikan BBM Hari ini Berlangsung Ricuh! “Ayo Kita Tanggapi dengan Bijak” Ujar WaGub DKI
![]() |
Ilustrasi Demo Kenaikan BBM hari ini |
Jakarta, Liberalnews – Wakil gubernur dki jakarta ahmad riza patria meminta massa yang berencana menjalankan demonstrasi menolak kenaikan harga bbm atau bahan bakar minyak bersubsidi untuk bukan menjalankan aksi anarkis.
“jangan sampai unjuk rasa berujung anarkis,” kata riza pada balai kota jakarta, senin, 5 september 2022.
Riza meminta massa buat mengantisipasi oknum atau grup yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tadi buat kepentingan eksklusif. “jangan hingga nanti ada gerombolan , golongan, oknum siapapun yang membonceng pada setiap aksi,” imbuh riza.
Pada sisi lain, beliau mengajak rakyat agar menyikapi kenaikan harga bbm secara bijaksana. “kami mendorong ayo kita sikapi semua secara baik, serta dengan cara bijaksana” pungkasnya.
Dari dia, tidak ada pilihan bagi pemerintah buat menyesuaikan harga bbm sebab menyikapi situasi global saat ini.
Dia menyebutkan perang rusia serta ukraina memicu krisis pangan dan energi global. Untuk itu, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk sektor energi tembus lebih dari rp500 triliun di 2022.
“jadi selama ini bukan terdapat pilihan bagi negara kecuali yang terakhir dengan menaikkan (harga bbm). Tetapi diiringi menggunakan bantuan eksklusif tunai pada masyarakat sebab selama ini berdasarkan pemerintah sentra subsidi selama ini dinikmati kelompok menengah ke atas,” imbuh riza.
Demo tolak kenaikan harga bbm hari ini
Rencananya, massa dari beberapa elemen termasuk para mahasiswa menjalankan aksi unjuk rasa di beberapa titik di jakarta pada antaranya di kawasan dewan perwakilan rakyat RI dan pada bundaran patung kuda dekat istana negara.
Adapun salah satu gerombolan yang berencana menjalankan unjuk rasa salah satunya pergerakan mahasiswa islam indonesia (pmii) yang akan menjalankan aksinya di dekat kawasan istana negara pada senin siang ini.
Adapun perilaku asal pmii yg diunggah di akun instagram @pmiiofficial di antaranya menolak kenaikan harga bbm bersubsidi serta pemberantasan mafia bbm.
Kemudian, penerapan kebijakan subsidi tepat target dan mendorong pemerintah membuka keterlibatan masyarakat pada pelaksanaan penyaluran bbm bersubsidi.