Banjir di Bangka, 3 Jembatan Putus dan 1.500 Orang Mengungsi
Jakarta – Hujan deras disertai air laut pasang yang terjadi sejak Sabtu (28/1) kemarin telah merendam pemukiman warga di Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. 3 Jembatan yang berada di Desa Mayang dan Desa Belo Laut rusak akibat banjir tersebut.
“Kerugian materil akibat banjir ada tiga jembatan putus dua di antaranya di Desa Mayang, Kecamatan Simpang Teritip dan satunya di Desa Belo Laut Kecamatan Mentok. Adapula dua jembatan lainnya di Desa Air Belo dan Belo Laut mengalami abrasi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/1/2017).Sutopo menjelaskan, ratusan rumah terendam banjir hingga ketinggian 2 meter. Daerah yang parah terendam banjir berdasarkan catatan adalah Dusun Tanjung Laut, Teluk Rubah dan Kampung Ulu di Kelurahan Tanjung. Banjir juga melanda Kelurahan Sungai Daeng yang meliputi Desa Culung dan Belo, Kecamatan Muntok.
“Total ada 1.500 warga yang tercatat mengungsi, di kelurahan Tanjung Laut ada 524 jiwa, Kampung Ulu 200 jiwa, Teluk Rubiah 97 jiwa, Gg. Sadar 140 jiwa, Pasar Tengah 56 jiwa. Sedangkan di Kelurahan Sungai Daeng yang sudah mengungsi tercatat sebanyak 227 jiwa, untuk Desa Belo Laut dari 3 dusun yang mengungsi sebanyak 703 jiwa,” jelas Sutopo.
Ditambahkan Sutopo, BPBD Provinsi Bangka Belitung dan BPBD Kabupaten Bangka Barat bekerja bersama dan beberapa pihak lainnya telah melakukan upaya penanggulangan bencana dengan mendirikan pos-pos pengungsian. “Untuk posko pengungsi saat ini telah didirikan dan berada di tiga lokasi, di Tebing, Culong dan Belo Laut,” sambungnya.
Sutopo juga menyebut kondisi banjir sudah mulai berangsur surut. “Air berlangsung surut sejak pukul 12.00 siang tadi.” pungkasnya.